Bangun Jaringan Gas di Surabaya Bukti Program “PGN Sayang Ibu”

Leave a Comment
Pada postingan sebelumnya, saya membahas tentang pemerintah melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) yang kembali menugaskan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) untuk membangun jaringan gas (Jargas) rumah tangga ke 21.000 sambungan rumah di Tarakan, Kalimantan Utara. Selengkapnya bisa dibaca kembali di sini!

Dalam tulisan tersebut saya juga sempat memaparkan panjang pipa yang dimiliki dan dioperasikan PGN hingga April 2016 ini telah mencapai lebih dari 7.000 kilometer (Km). Dengan panjang pipa transmisi dan distribusi gas bumi tersebut, PGN mengoperasikan lebih dari 76% pipa gas bumi hilir di seluruh Indonesia. Berdasarkan data tersebut, saya juga mengungkapkan masih sangat memungkinkan pihak PGN untuk menambah jaringan pipa gasnya.

Hal ini terbukti benar, bahkan masyarakat di daerah yang belum mendapat jaringan gas tidak perlu menunggu lama untuk mendapat pasokan  gas bumi milik PGN ini. Adapun daerah yang kali ini mendapat jaringan gas bumi PGN adalah daerah Surabaya, tepatnya di Kelurahan Kedung Asem, Kecamatan Rungkut. Hal tersebut dapat dilihat saat peresmian dan groundbreaking jaringan gas (Jargas) rumah tangga di Surabaya oleh Menteri ESDM Sudirman Said, didampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini beserta jajaran direksi PT PGN Tbk pada Senin (02/5/2016) kemarin.

Melihat kenyataan yang ada di lapangan, membuktikan bahwa pemerintah memiliki komitmen yang kuat dalam menyediakan energi bersih. Salah satu bukti konkretnya adalah groundbreaking proyek pembangunan 24.000 sambungan gas rumah tangga untuk 14 kelurahan di Kota Surabaya ini tepatnya. Bahkan, jika menilik ke belakang, pada tahun 2009 lalu, pemerintah telah menyambungkan 2.900 jaringan gas di Kelurahan Kali Rungkut dan Rungkut Kidul, di mana pengelolaan dan pengoperasiannya juga dikelola pihak PT PGN Tbk.

Kepercayaan yang diberikan pemerintah tidak cukup sampai di situ. Pada 29 Februari 2016, dalam Penandatanganan Kontrak Kegiatan Strategis Tahap III Tahun Anggaran 2016 Kementerian ESDM, pemerintah mendeklarasikan penugasan kepada PGN untuk mengerjakan proyek senilai kontrak Rp285,21 miliar tersebut, dengan sambungan pipanya sepanjang 167.506 meter.

Pemerintah juga memandati PGN untuk mengelola dan mengoperasikan total 43.000 sambungan Jargas rumah tangga yang dibangun di 10 kota lainnya, yakni di Bogor, (rumah susun) di Jabodetabek, Cirebon, Palembang, Depok, Tarakan, Bekasi, Blora, Semarang, dan Sorong.

Kepercayaan yang diberikan pemerintah rupanya tidak membuat pihak PT PGN Tbk menjadi besar kepala. Justru dengan berbagai tugas yang diberikan Kementerian ESDM, pihak PT PGN Tbk merasa terpacu untuk memberikan pelayan maksimal. Bahkan, PGN memiliki program khusus, yakni “PGN Sayang Ibu”.

Melalui program PGN Sayang Ibu ini, PGN akan membangun 110.000 Jargas rumah tangga dengan dana sendiri atau tanpa APBN. Hal ini membuktikan bahwa selain memiliki komitmen yang kuat, yakni terus berupaya memperluas pemanfaatan energi yang efisien, ramah lingkungan, dan tanpa impor, PGN juga merupakan perusahaan yang mandiri.

Sumber:



Tulisan ini disumbangkan untuk jadi situs Si-Nergi
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar