Upaya PGN Arahkan Gas Bumi untuk Konsumsi Domestik dan Mengimbangi Pelayanan Ekspor

Leave a Comment
Ulasan saya mengenai gas bumi, PGN, maupun energi baik masih berlanjut. Kali ini saya mampir di laman blog milik Mbak Hetty, di mana salah satu tulisannya membahas tentang keberadaan FSRU Lampung yang menurutnya dianggap mampu meningkatkan LNG domestik menarik minat saya. Setelah sebelumnya saya pernah membahas tentang pentingnya LNG bagi Indonesia,  dan mengulas tulisan Mbak Ihda yang mengatakan bahwa LNG layak menjadi pertimbangan untuk mencapai swasembada energi domestik.

Secara garis besar, sebenarnya tulisan Mbak Hetty hampir sama dengan yang ditulis Mbak Ihda, yakni sama-sama menanggapi tentang penerimaan kargo kedua FSRU Lampung dari Papua. Namun, yang menarik bagi saya di tulisan Mbak Hetty ini bukan lagi terkait masalah LNG, tetapi lebih kepada data yang dipaparkan.

Dalam tulisan Mbak Hetty, dia memaparkan bahwa Indonesia yang sebelumnya merupakan salah satu eksportir LNG terbesar, mengalami penurunan pangsa pasar LNG global karena reorientasi kebijakan pemerintah Indonesia yang menargetkan lebih banyak suplai gas untuk pasar domestik dalam konteks meningkatkan penggunaan gas sebagai sebuah sumber energi (dengan mengurangi ketergantungan terhadap minyak).

Sebelumnya saya ingin mengungkapkan bahwa saya sepakat dengan  pernyataan Mbak Hetty yang mengatakan bahwa keberadaan FSRU Lampung merupakan salah satu bentuk keberhasilan pemerintah yang dalam hal ini melalui PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) untuk pembangunan infrastruktur gas bumi dalam negeri.

Hal yang menurut saya menarik dalam pernyataan Mbak Hetty adalah pada paragraf kesimpulan yang dia tulis. Dalam tulisannya, dia mengungkapkan bahwa melalui pembangunan infrastruktur seperti FSRU Lampung ini, ketahanan energi akan semakin kuat dan ekonomi dapat tumbuh berkelanjutan dalam jangka panjang. Dia juga mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia bertujuan untuk membatasi ekspor gas negara dalam rangka mengamankan suplai domestik sambil mendorong penggunaan gas bumi sebagai sumber bahan bakar untuk konsumsi industri dan personal.

Menanggapi pernyataan tersebut, terlebih dalam hal ekspor gas negara, membuat saya melihat kembali video peresmian infrastruktur gas di Batam yang dilaksanakan pada 30 Januari 2015 silam oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, jajaran manajemen PGN, serta aparat pemerintah setempat. Dalam video yang diupload oleh Hariadhi ini menampilkan konferensi pers yang dilakukan Menteri ESDM dan Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso.

Dalam konferensi pers tersebut, Menteri Sudirman Said  juga sempat membahas masalah kebijakan ekspor, di mana dia mengungkapkan bahwa dulu memang sempat ramai isu bahwa gas-gas Indonesia lebih banyak diekspor daripada digunakan dalam negeri. Menurutnya, hal tersebut dapat terjadi karena yang mendevelop gas selalu orientasinya ke luar. Artinya, saat itu pemerintah memang belum mempunyai satu visi yang besar bagaimana meningkatkan konsumsi gas dalam negeri.

Dalam pernyataannya juga, Menteri Sudirman Said mengungkapkan bahwa pihaknya yang dalam hal ini menggangandeng PGN bekerja keras supaya mengarahkan gas bumi untuk konsumsi domestik, yang mana tetap melayani kebutuhan ekspor untuk keseimbangan, salah satunya dengan infrastruktur, seperti dengan menyambung jaringan pipa Kalimantan – Jawa maupun seluruh Sumatera dan Jawa, kemudian tempat-tempat yang ada gasnya, kalau tidak mungkin dengan pipa, bisa melalui LNG. Itu semua merupakan rencana yang dicanangkan Kementerian ESDM.

Kini, mendengar penyataan Menteri Sudirman Said pada awal 2015 lalu dan membaca tulisan Mbak Hetty, saya merasa gembira karena hal tersebut menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi gas bumi dalam negeri melesat cepat.

Satu hal di sini yang nampaknya perlu saya tekankan, yaitu pernyataan Mbak Hetty terkait langkah pemerintah yang terus mengurangi ekspor LNG nasional dengan memprioritaskan pada konsumsi dalam negeri sejatinya bukan benar-benar menutup rapat-rapat pintu ekspor LNG, melainkan lebih kepada upaya penyeimbangan.

Artikel ini untuk merespon tulisan Hetty tentang FSRU Lampung Tingkatkan Serapan Energi LNG Domestik


Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar