Kali
ini saya akan menarasikan kembali video terkait peresmian tiga proyek pipa gas
PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang dilakukan bersamaan di Batam pada 30
Januari 2015 silam oleh Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman
Said.
Dalam
peresmian tersebut turut disaksikan Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso,
Direksi dan Komisaris PGN, Pejabat Eselon I Kementerian ESDM, Gubernur dan para
pejabat di lingkungan Pemprov Kepulauan Riau.
Sedikit
saya jelaskan bahwa tiga proyek yang diresmikan dalam video tersebut adalah
infrastruktur pipa distribusi gas bumi Panaran-Tanjung Uncang sepanjang di Kota
Batam, jaringan gas rumah tangga di wilayah Bogor, dan Tangerang.
Dalam video yang diunggah oleh Hariadhi ini terbagi menjadi 4 video, di mana pada tulisan ini saya akan mengulas video
pertama dan kedua yang secara garis besar mengulas pidato dari Direktur Utama
PGN Hendi Prio Santoso dan pidato dari Gubernur Kepulauan Riau Muhammad Sani.
Dalam
sambutannya, Hendi Prio Santoso yang juga mewakili staf PT PGN Tbk
mengungkapkan bahwa pada tahun 2015 lalu merupakan era PGN memasuki usia emas
yang ke 50 tahun. PGN sebagai pemasok gas negara semakin kuat dan berkomitmen
mendukung program pemerintah mengkonversi penggunaan bahan bakar minyak ke gas
bumi.
Melalui
pembangunan infrastruktur dan penyaluran gas bumi di Indonesia, PGN telah
membuktikan gas mampu memperkuat daya saing sektor industri, menciptakan
penghematan bagi sektor rumah tangga, UKM dan transportasi, serta mengurangi
ketergantungan dari impor energi.
Hendi
Prio berharap peresmian tiga proyek ini menjadi momentum positif dalam
mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan konversi energi ke gas bumi. Dirinya
juga mengucapkan terimakasih atas dukungan pemerintah untuk meningkatkan
pasokan gas dalam negeri. Kebijakan tersebut tentunya sangat positif untuk
mendukung pemerolehan infrastruktur dan meningkatkan kebutuhan gas bumi oleh
berbagai segmen dalam negeri.
Dalam
peresmian tersebut, Gubernur Kepulauan Riau, Muhammad Sani juga turut
memberikan sambutan. Dalam sambutannya, M. Sani mengungkapkan bahwa Provinsi
Riau ini tidak hanya terlihat Batam, tapi juga terlihat sampai ke Natuna dan
Anambas, yang merupakan daerah paling jauh di Utara.
Maka
dari itu, untuk infrastruktur pipa gas, tidak hanya melihat kebutuhan di Batam,
tetapi juga dengan melihat kebutuhan pulau-pulau lain. M. Sani juga mengatakan
bahwa sebetulnya Batam sudah dapat jatah sedikit dari Natuna untuk kebutuhan listrik
Tanjung Ucang yang sekarang sedang dibangun, tetapi taping pipa yang dari
Natuna sampai Singapura belum selesai sampai sekarang, sehingga dia khawatir
saat pengoperasian, gasnya justru tidak ada. Hal itu pula yang menurutnya sangat
mengganggu kelistrikan yang akan datang.
Terlepas
dari itu semua, M. Sani kini merasa lega dan mengungkapkan rasa terimakasihnya
atas respon dari Kementerian ESDM untuk mewujudkan keinginan masyarakat di
Kepulauan Riau.
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar