Antara Target, Aksi Nyata, dan Capaian Pembangunan Infrastruktur Jaringan Gas Bumi PGN

Leave a Comment
Berbicara gas bumi dan infrastruktur, saya teringat ucapan Menteri Energi Sumber Daya Mineral, Sudirman Said saat meresmikan infrastruktur di Batam pada 2015 lalu. Dalam sambutannya, dia mengungkapkan bahwa dirinya tidak ingin pemerintah mengulang kesalahan dalam mengurus soal minyak, di mana ketika itu cadangan minyak Indonesia masih besar dan masih eksportir, namun pemerintah lupa membangun infrastruktur sarana pengolahan, terus menyusut hingga tidak ada importir, infrastruktur belum siap tetapi sumbernya sudah turun. Hal ini membuat pemerintah kena dua kali, yakni sumber daya dan produk masih diimpor. Sementara untuk menyimpannya saja Indonesia belum memiliki sarana.

Belajar dari pengalaman sebelumnya, rupanya pemerintah tidak ingin kekeliruan tersebut juga dialami oleh gas. Maka dari itu, Menteri Sudirman Said mengajak kepada Direktur Utama PGN Hendi Prio Santoso dan jajaran terkait untuk mengawal dan terus mendorong disertifikasi.

Pernyataan Menteri Sudirman Said rupanya bukan sekadar janji manis dalam sebuah pidato. Hal ini terbukti dengan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGN) yang terus gencar menambah infrastruktur jaringan pipa gas bumi nasional. Bahkan dari data yang dilansir detik.com, total panjang pipa yang dimiliki dan dioperasikan PGN hingga April 2016  telah mencapai lebih dari 7.000 kilometer (Km). Dengan panjang pipa transmisi dan distribusi gas bumi tersebut, PGN mengoperasikan lebih dari 76% pipa gas bumi hilir di seluruh Indonesia.

Berdasarkan data yang dipaparkan hingga bulan April kemarin, masih sangat memungkinkan pihak PGN untuk menambah jaringan pipa gasnya. Apalagi baru-baru ini pemerintah melalui Kementerian ESDM kembali menugaskan PT PGN Tbk untuk membangun jaringan gas (Jargas) rumah tangga ke 21.000 sambungan rumah di Tarakan, Kalimantan Utara. Sambungan gas rumah tangga sebanyak ini meliputi 7 sektor di 6 kelurahan, yakni Kelurahan Kampung 1 Skip, Kelurahan Gunung Lingkas, Kelurahan Karang Anyar, Kelurahan Pamusian, dan Kelurahan Selumit.

Saat ini, sudah terdapat sebanyak 3.366 rumah tangga di Tarakan yang memanfaatkan energi baik gas bumi dari PGN. Rumah tersebut berada di Kelurahan Sebengkok dan Kelurahan Karang Balik, Tarakan. Jaringan gas tersebut juga dibangun Kementerian ESDM pada 2010, kemudian pengelolaanya dipercayakan kepada PGN.

Pembangunan jaringan gas (Jargas) di Tarakan ini tentunya menjadi bentuk upaya pemerintah yang semakin agresif membangun infrastruktur gas bumi, sehingga dapat meningkatkan pemanfaatan produksi gas bumi nasional. Apalagi, PGN menargetkan mulai tahun ini hingga 2019 akan menambah infrastruktur pipa gas bumi sepanjang lebih 1.680 Km. Proyek pipa tersebut tersebar di berbagai daerah, di antaranya adalah proyek pipa transmisi open access Duri-Dumai-Medan, pipa transmisi open access Muara Bekasi-Semarang, pipa distribusi Batam (Nagoya) WNTS-Pemping, dan pipa distribusi gas bumi di wilayah eksisting dan daerah baru lainnya.

Melihat target yang diusung PGN dan didukung dengan aksi nyata seperti itu, rasanya bukan tidak mungkin target tersebut dapat tercapai. Tentunya dukungan dari berbagai pihak, termasuk masyarakat juga penting, sehingga pemanfaatan atau penggunaan gas bumi semakin dirasakan masyarakat Indonesia.

Sumber:


Tulisan ini disumbangkan untuk jadi situs Si-Nergi
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar