Sebelum peresmian tiga proyek pipa gas milik PTPerusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang dilakukan bersamaan di Batam pada 30
Januari 2015 silam, Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said juga
turut memberikan sambutan.
Dia menjelaskan, sebagai gambaran keseluruhan, dari
sisi energi ekonomi Indonesia harus bergeser yang semata-mata mengandalkan
sumber daya, artinya sumber daya diambil kemudian dijual mentah, dan uangnya
dipakai untuk mengongkosi APBN, itu adalah masa lalu. Sekarang bergeser menjadi
sumber daya diambil kemudian diolah, lalu menjadi input bagi industri, selanjutnya
industri menghidupkan ekonomi, kemudian ekonomi menumbuhkan kesejahteraan
masyarakat, salah satunya dengan pengambilan pajak. Inilah yang menjadi andalan
APBN.
Berdasarkan pernyataan tersebut, Menteri Sudirman
Said menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia telah bergeser dari yang semula
mengandalkan sumber daya alam menuju ke kegiatan bernilai tambang. Dirinya juga
mengungkapkan penentu kesuksesan tersebut karena tingkat pendidikan atau pengetahuan,
serta skill masyarakat Indonesia yang menurutnya patut untuk disyukuri karena selama
60 tahun membangun, semakin banyak putra putri bangsa yang memiliki kapasitas
global.
Di samping membicarakan pergeseran ekonomi Indonesia
yang mulai membaik, Menteri Sudirman Said juga sempat menyinggung budaya
menjaga keselamatan kerja.
Dia sempat marah kepada teman-teman di PT Freeport. Hal
tersebut karena perusahaan yang merupakan global company, tetapi dalam tiga tahun ke belakang justru tersiar berita 50 orang meninggal. Apalagi
kabar tersebut diperparah dengan keterangan meninggalnya bukan karena kecelakaan
canggih-canggih seperti urusan tambang
bawah tanah, tetapi justru karena masalah ringan, yakni kendaraan ringan yang
tertabrak kendaraan berat. Menurutnya, hal Itu sesuatu yang sebetulnya terjadi
akibat kelalaian.
Pernyataan Menteri Sudirman Said ini menurut saya
pribadi justru berbanding terbalik dengan yang dilakukan PT PGN Tbk. Belum lama ini PGN justru mendapat
penghargaan ASEAN Occupational Safety and
Health Network (ASEAN-OSHNET), karena dalam 3 tahun berturut-turut,
yaitu tahun 2013 hingga 2015 tidak pernah terjadi kecelakaan kerja (zero incident). Baca: Raih Penghargaan Internasional Bukti PGN PerhatikanKeselamatan dan Kesehatan Kerja
Melihat hal tersebut, wajar jika Menteri Sudirman
Said bangga dengan cara PGN mengemas, mengelola, maupun bergerak, karena kini
Indonesia mempunyai perusahaan negara yang menjadi perusahaan publik dan siap
menjadi pemain global.
Bicara PGN milik publik, Menteri Sudirman Said juga bercerita
sempat mendapat kritikan yang mengatakan PGN milik publik namun dimiliki pihak
asing. Melalui pidato tersebut, dia mengkonfirmasikan bahwa perusahaan publik
bagaimanapun aset negara dan justru dengan menjadi perusahaan publik, ada
pihak-pihak lain yang terus mengawasi kemudian menjadikan managemannya menjadi
lebih baik.
0 komentar:
Posting Komentar