Potensi gas bumi Indonesia
yang besar menjadi solusi energi alternatif mengatasi persoalan semakin
menipisnya energi BBM. Apalagi jika melihat potensi cadangan gas bumi di
Indonesia yang besar. Setidaknya untuk saat ini dan masa mendatang gas bumi
sebagai sumber energi dan sumber bahan baku memiliki peran penting. Lantas apa
saja yang sudah dilakukan pemerintah termasuk pihak pengembang dalam
memaksimalkan potensi gas bumi ini. Mengingat, gas bumi ini juga menjadi
alternatif pemerintah dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga maupun kendaraan
bagi masyarakat yang saat ini masih sangat bergantung pada energi fosil (BBM).
Upaya menggulirkan program konversii BBM ke Bahan Bakar Gas (BBG) pun terus
dilakukan.
Hal
ini melihat cadangan gas bumi yang dimiliki Indonesia cukup untuk 50 tahun ke
depan. Dengan melimpahnya cadangan gas bumi yang dimiliki, Indonesia juga masih
bisa mengekspor gas bumi tersebut hingga 40 persen. Tentunya ini berbanding
terballik dengan BBM, di mana Indonesia harus mengimpor sekitar 40 persen.
Besarnya
cadangan gas bumi di Indonesia membuat PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) yang
merupakan perusahaan milik negara bentukan pemerintah telah merintis
pengembangan jaringan pipa gas bumi sejak 1974 dalam bentuk melakukan
pipanisasi. Melalui kinerja PGN, 6.400 kilometer pipa transmisi dan distribusi
telah berhasil dibangun. Selanjutnya, sejak mendapat tugas dari pemerintah
melalui Kementerian ESDM, perusahaan
yang berada di bawah BUMN ini telah membangun infrastruktur gas bumi, di
antaranya meliputi proyek pipa distribusi gas bumi Panaran, Tanjung Pinang, di
Batam yang diresmikan langsung oleh Sudirman Said yang saat itu masih menjabat
sebagai Menteri ESDM. Peresmian infrastruktur tersebut juga dibarengi dengan
peresmian pipanisasi lainnya yang ada di wilayah Tangerang dan Bogor
Baca
juga PeresmianInfrastruktur Gas Di Batam: Komitmen PGN Dukung Program Konversi Energi ke Gas Bumi (1)
Selain membangun tiga proyek
infrastruktur gas di Batam, Tangerang, dan Bogor, dalam perjalanannya PGN juga
telah melakukan sejumlah inisiatif dalam membangun dan mengembangkan
infrastruktur baru di wiliyah eksisting maupun daerah baru. Hal itu dapat
dilihat dari upaya yang terus mengembangkan pemanfaatan gas bumi di Semarang,
melalui pembangunan kluster-kluster baru, seperti yang dilakukan di Semarang,
PGN berharap akan lebih banyak industri
dan rumah tangga yang dapat menikmati manfaat gas bumi.
Pengembangan infrastruktur
yang dilakukan PGN juga di daerah Jawa Timur juga dapat dilihat dari
pembangunan pipa baru sepanjang 72 kilometer. Pembangunan infrastruktur
tersebut terdiri atas tiga jaringan
distribusi gas bumi dan berada di dua wilayah, yakni jalur Kejayan-Purwosari
(15 kilometer) berlokasi di area Pasuruan, jalur Kalisongo-Waru (30 kilometer)
berlokasi di area Sidoarjo, dan jalur Jetis-Ploso (27 kilometer) berlokasi di
Sidoarjo.
Dalam kinerjanya, PGN tidak
hanya mengembangkan dan membangun infrastruktur yang ada, namun juga turut
melakukan sosialisasi dalam hal penggunaan gas bumi. Hal tersebut dapat dilihat
saat PGN mensosialisasikan penggunaan gas bumi kepada para warga di sejumlah
perumahan di Pasuruan.
Selain di Jawa Timur, PGN
juga telah menyelesaikan proyek pipa distribusi gs bumi di wilyah Nagoya, Batam
sepanjang 18,3 kilometer. Proyek ini mampu memasok gas bumi sebanyak 17 MMSCFD
yang dialirkan ke rumah tangga, industri, UKM, dan pembangkit listrik.
Selengkapnya bisa dibaca Mengenal Nagoyadan Gas Buminya.
Belum cukup sampai di situ,
PGN juga menyelesaikan pembangunan pipa transmisi gas bumi open access
Kalimantan – Jawa (Kalija)I seoanjang lebih dari 200 kilometer. Pipa gas Kalija
I ini menghubungkan sumber gas Lapangan kepondang di Laut Utara Jawa Tengah ke
pembangkit listrik PLN Tambak Lorong. Infrastruktur pipa gas bumi yang dibangun
sepanjang lebih dari 1.680 kilometer tersebut di antanya proyek pipa transmisi
open access Duri-Dumai-Medan, pipa transmisi open access Muara Bekasi-Semarang,
pipa Distribusi Batam (Nagoya) WNTS-Pemping, dan pipa distribusi gas bumi di
wilayah eksisting dan daerah baru lainnya.
Hingga saat ini, PGN telah
membangun dan mengoperasikan pipa gas bumi mencapai lebih dari 7.100 kilometer.
Jumlah ini setara 76 persen dari total pipa gas bumi nasional. Kita berharap, upaya
yang dilakukan PGN dalam membangun dan mengembagkan infrastruktur gas bumi
terus berlanjut, sehingga semakin banyak masyarakat Indonesia yang menikmati
manfaat gas bumi ini, yang secara otomatis juga membantu menekan angka impor
BBM.
Tulisan ini disumbangkan
untuk jadi artikel situs Si-Nergi
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar