Potensi Gas Bumi Solusi Tekan Impor BBM

Leave a Comment
Indonesia pernah tercatat sebagai negara kaya akan minyak bumi. Hal tersebut dibuktikan dengan keberhasilan Indonesia memproduksi 853.000 barel per hari (bph), sedangkan kebutuhan bahan bakar minyak dalam negeri saat itu hanya 122.000 bph. Dengan kata lain, saat itu Indonesia mengalami surplus sekitar 730.000 bph. Namun, seiring pertumbuhan ekonomi, konsumsi BBM pun terus meningkat. Hal ini menyebabkan produksi minyak semakin berkurang dan tidak mencukupi untuk kebutuhan dalam negeri. Akhirnya jalan yang paling bijak dilakukan pemerintah adalah melakukan impor minyak.

Kian dominannya konsumsi BBM di kalangan masyarakat Indonesia seiring bertambahnya jumlah penduduk yang secara otomatis meningkat pula kendaraan bermotor. Hal tersebut diperparah dengan kecenderungan masyarakat Indonesia dalam pemanfaatan sumber daya energi yang dihasilkan BBM. Padahal, dengan jumlah konsumsi yang terus meningkat secara otomatis juga menyebabkan harga BBM naik, bahkan mengalami kelangkaan. Hal inilah yang harus disadari masyarakat Indonesia untuk beralih menggunakan energi alternatif guna mengatasi permasalahan BBM yang semakin langka.

Mengacu pada tulisan sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim bahwa saat ini pemanfaatan energi fosil (BBM) masih besar, yakni sekitar 94 persen, sedangkan pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan baru 6 persen. Padahal, dengan berkaca pada cadangan energi fosil yang semakin lama semakin menipis, sudah saatnya pemerintah beralih fokus menggunakan Energi Baru dan Terbarukan. Selengkapnya…

Berbicara Energi Baru dan Terbarukan, maka gas bumi menjadi salah satu jawaban sebagai solusi energi alternatif mengatasi persoalan semakin menipisnya energi BBM. Apalagi jika melihat potensi cadangan gas bumi di Indonesia yang besar. Setidaknya untuk saat ini dan masa mendatang gas bumi sebagai sumber energi dan sumber bahan baku memiliki peran penting.

Besarnya potensi yang dimiliki gas bumi untuk dikembangkan, membuat pemerintah melakukan kajian dan menetapkan Neraca Gas Bumi Indonesia 2010-2025 dan menetapkan Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi Gas Bumi Nasional, serta memprioritaskan pemanfaatan melalui Kebijakan Penetapan Alokasi dan Pemanfaatan Gas Bumi dalam Negeri.

Besarnya cadangan gas bumi memposisikan Indonesia di urutan ketiga sebagai negara yang memiliki cadangan gas terbesar di wilayah Asia Pasifik (setelah Australia dan Republik Rakyat Tiongkok). Besarnya cadangan gas bumi yang dimiliki pula membuat Indonesia memproduksi sekitar dua kali lipat dari gas bumi yang dikonsumsi. Sayangnya, produksi tersebut masih belum memenuhi permintaan gas dalam negeri. Bahkan, masih ada kekurangan gas untuk industri-industri domestik di Indonesia. Tentunya ini menjadi pekerjaan rumah bagi PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) sebagai perusahaan yang mengalirkan gas bumi.

Selain menjadi alternatif mengatasi energi BBM yang kian menipis yang (juga) secara otomatis menekan impor BBM, pemanfaatan gas bumi ini juga dapat digunakan sebagai sumber pembangkit listrik yang jauh lebih bersih dari pada BBM. Hal ini menunjukkan bahwa gas bumi juga menjadi jawaban sebagai energi yang ramah yang ramah lingkungan.

Sumber:



Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs Si-Nergi
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar