Kagum

Leave a Comment

Dinda
aku tidak pandai menggoreskan tinta
seperti mereka yang melulu meratapi kisah
membuat hal tanpa sebab muhasabab
merayu, merintih, mengeluh, lalu membungkusnya dalam secarik kertas
mengusir kebosanan.
Dinda
aku bukan layaknya seorang pujangga
menyusun tiap rentetan huruf
dirangkum dalam kata
namun mereka sendiri tak tahu apa yang dikerjakannya
yang tak ada satu malaikatpun tahu makna dari rangkain itu
Dinda
aku lebih senang saat gelap tiba
berbicara pada bulan
menceritakan tentangmu
membuat iri para bintang
tak kan bosan
hingga fajar menyusir lamunan



Bekasi, Februari 2012
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar