Pertanyaan tersebut sebetulnya sangat mudah untuk
dijawab. Anak perlu internet. Namun pertanyaan selanjutnya, seberapa perlu atau
butuh seorang anak terhadap internet. Ini yang menjadi peran orang tua untuk
perkembangan anak, terutama dalam berinternet. Terkait efek negatif yang akan
ditimbulkan, kita sebagai orang tua tidak bisa begitu saja menjauhkan anak-anak
kita dari internet. Justru sebaliknya, hendaknya memperkenalkan internet kepada
anak sejak dini sangat perlu dilakukan. Bukan tidak mungkin, ketika kita
melarang anak untuk berinternet justru membuat anak semakin penasaran dan
mencarinya di luar. Hal ini akan menimbulkan risiko yang lebih besar.
Berbicara internet untuk anak, saya sendiri
merasakan kasus yang cukup mengejutkan, dan mungkin ini juga dialami bagi
sebagian orang lain. Kasus ini bermula ketika saya tiba-tiba mendapat pesan
suara melalui aplikasi WhatsApp yang
dikirim oleh keponakan saya, kemudian belakangan dia mulai mengirimkan pesan
gambar melalui BBM, padahal usia
keponakan saya baru 3 tahun. Saya sempat menanyakan kepada orang tuanya,
bagaimana bisa dia melakukan itu. Orang tuanya mengatakan bahwa dia bisa karena
sering melihat kakaknya sering menggunakan pesan suara. Bahkan orang tuanya
mengatakan bahwa keponakan saya ini bisa dan tahu di mana tempat untuk membuka
foto, lagu, atau video. Bagi saya, anak usia 3 tahun memainkan smartphone laiknya orang dewasa sangat
mengejutkan. Saya takut, bagaimana jika sewaktu-waktu dia (keponakan)
berselancar di dunia maya misalnya youtube,
kemudian menemukan konten yang negatif, sedangkan orang tuanya belum
memperkenalkan lebih jauh tentang baik dan buruknya internet.
Melalui kasus di atas, sedikitnya saya melihat bahwa
internet dan anak bukan lagi sesuatu yang harus ditolak atau dijauhkan, tetapi
tidak lantas membebaskan atau membiarkan anak begitu saja untuk berinternet.
Sekali lagi peran orang tua menjadi sangat penting dan menjadi PR untuk
memastikan bahwa anak-anak berinternet secara sehat dan aman.
0 komentar:
Posting Komentar