Sumber gambar: http://bit.ly/2jP8fNN |
Halo blogger, meski sedikit terlambat, karena ini adalah tulisan pertama saya di tahun 2017, maka izinkan saya mengucapkan selamat tahun baru 2017. Harapannya, semoga di tahun ini status akun saya di media sosial sedikit ada perubahan (aamiin). Bagaimana dengan kalian, tentu punya resolusi juga kan tahun ini.
Kali ini, saya ingin membahas seputar masalah keuangan atau
lebih tepatnya bagaimana mengatur saat kondisi
keuangan sedang pas-pasan, tetapi banyak kebutuhan. Saya yakin, kondisi
seperti ini juga pernah dialami teman-teman. Rasanya tentu sangat menggangu,
sebab saat seperti inilah kita dituntut untuk bijak dalam membeli sesuatu.
Sialnya, sesuatu yang ingin kita beli ini sama pentingnya.
Tenang, kondisi seperti ini bukan berarti tidak ada jalan
keluarnya. Saya sendiri pernah beberapa kali dihadapkan pada banyak kebutuhan
penting, sedangkan kondisi keuangan saya kala itu sedang Kanker (kantong
kering). Sebetulnya untuk mengatasi kondisi tersebut ”mudah-mudah sulit”.
Kenapa saya katakan demikian, karena untuk menghadapi kondisi tersebut
dibutuhkan sedikit keahlian khusus terkait bagaimana mengatur keuangan.
Bagian
sulitnya adalah melawan suasana batin, karena di sini harus ada ilmu ikhlas.
Apalagi, di saat kita sedang berjuang memilah barang mana yang menjadi
prioritas untuk dibeli, tiba-tiba ada barang lain di luar kebutuhan yang
menggoda mata. Kalau ini tidak bisa ditahan, tentu menjadi bahaya besar bagi
keuangan kamu. Bisa-bisa bukannya beli barang yang dibutuhkan, malah beli
barang lain.
Saya sendiri punya tips bagaimana cara mengatur kondisi
keuangan yang cekak, tetapi banyak kebutuhan yang harus dibeli. So, chek this
out!
1. Pilih barang
yang paling dibutuhkan
Ibaratnya begini, selalu ada yang terbaik di antara yang
baik. Nah, sikap seperti ini juga penting kamu terapkan saat sedang banyak
kebutuhan. Kamu bisa mencatat terlebih dahulu apa saja yang menjadi kebutuhan
kamu. Jika semua sudah dicatat, langkah selanjutnya adalah kamu mulai
menghitung estimasi biaya yang akan dikeluarkan dengan jumlah keuangan kamu.
Ini termasuk biaya hidup setelah nanti kamu memenuhi semua kebutuhan sampai
kamu kembali mendapat kucuran dana baru (gajian/uang saku).
Seandainya biaya yang akan dikeluarkaan lebih besar dengan
uang yang sudah disiapkan. Di sini kamu harus bisa menyeleksi barang mana yang
menurut kamu paling dibutuhkan untuk dibeli saat itu, dan barang mana yang
masih bisa dibeli nanti-nanti. Kalau langkah pertama ini berhasil kamu
terapkan, maka bisa dipastikan langkah-langkah selanjutnya akan lebih mudah.
2. Cari harga
yang paling murah
Banyak orang bilang bahwa harga tidak pernah bohong. Ini
memang ada benarnya, tetapi tidak berarti barang yang berkualitas sudah pasti
mahal dan barang yang murah adalah barang yang kualitasnya rendah. Kamu masih
bisa kok mendapatkan barang yang bagus dengan harga miring. Sebab, sisa uang
tersebut nantinya bisa kamu gunakan
untuk membeli barang yang lain.
Adapun tantangannya adalah kamu dituntut untuk ekstra sabar
dan teliti. Mendapatkan barang berkualitas dengan harga yang murah cukup sulit.
Kamu harus rajin-rajin cek harga di satu toko dengan toko lain untuk
membandingkan. Bahkan, kalau misalnya ada barang bekas tetapi kondisinya hampir
sama dengan baru, saya pribadi lebih memilih beli bekas. Namun, itu semua
kembali kepada kamu ya.
3. Hindari
“Lapar Mata”
Ini adalah salah satu ujian terberat ketika banyak kebutuhan
yang harus dibeli dengan kondisi uang yang “serat”. Apalagi sekarang zamannya
serba online shop yang semakin memudahkan orang untuk berbelanja. Kondisi ini
pula yang terkadang bikin kita “lapar mata”. Misalnya, saat sedang mencari
sepatu untuk olahraga di sebuah toko online, kemudian ada iklan diskon baju.
Alih-alih beli sepatu, malah jadi beli sepatu dan baju. Kondisi seperti inilah
yang terkadang kita lupa akan kebutuhan-kebutuhan yang ada. Selain itu, di sinilah fungsi lain dari poin
pertama. Selain sebagai daftar barang-barang yang akan dibeli, catatan tersebut
juga menjadi “kemudi” ketika kita sedang mengalami “lapar mata” tadi.
Nah, itulah tiga tips mengenai bagaimana cara mengatasi
kondisi keuangan yang pas-pasan tetapi banyak kebutuhan. Sebetulnya kalau
berbicara masalah kebutuhan pasti tidak akan ada habisnya. Sebab, selalu saja
ada yang menjadi kebutuhan, meskipun sebetulnya tidak butuh-butuh banget. Maka dari itu, bijaklah dalam memenuhi kebutuhan
hidup. Selama belum ada hal penting yang harus dibeli, alangkah lebih baik
uangnya ditabung. Jika sewaktu saat dibutuhkan, kita tidak perlu pusing
lagi terkendala keuangan. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.
Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs
jadimandiri.org
0 komentar:
Posting Komentar