Secawan kopi, beberapa
potong pisang goreng, dan sekelumit persoalan hidup turut tersaji dalam meja,
mulai dari soal kericuhan yang terjadi di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX,
bukannya bersaing dalam prestasi namun justru bersaing dalam hal adu jotos. Kemudian
tentang AA Gatot (Gatot Brajamusti) yang semakin menarik bagi para ibu-ibu di
daerah saya untuk jadi bahan obrolan saat memilih sayuran, hingga soal persidangan
Jesica terkait kopi sianida. Sebagai penikmat kopi, tentu saya baru ini
menemukan orang minum kopi menjadi begitu ribet. Saya tidak tahu kapan sidang
itu akan segera berakhir, namun dapat saya
pastikan bahwa masih banyak di luar sana, seperti teman-teman saya yang sedang
berjuang mengejar sidang skripsi.
Memasuki tegukan kopi yang ketiga,
saya mulai tinggalkan berita-berita tadi dan beralih mencari informasi berbeda
dari yang itu-itu saja disajikan. Beberapa bulan ini saya memang sedang
tertarik dengan perkembangan energi baru dan terbarukan di Indonesia, salah satunya
adalah energi gas bumi yang digadang-gadang menjadi energi alternatif masa
depan. Jadi, jangan heran kalau kebanyakan isi blog saya ini banyak berbicara
seputar energi.
Kali ini dalam sebuah media online saya menemukan berita terkait gas bumi yang disalurkan PT Perusahaan GasNegara Tbk (PGN) semakin berkontribusi dalam pengembangan industri besar
nasional. Adalah PT Kalimantan Jawa Gas (KJG) yang merupakan anak usaha PGN
mulai berbicara banyak dalam pengadaan gas bumi di Semarang. Hal ini tidak lepas
karena telah selesainya infrastuktur pipa gas dari lapangan Gas Kopadang di
laut utara Jawa ke Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Tambak Lorok,
Semarang. Berdasarkan informasi yang saya terima, panjang pipa PLTGU ini 200
kilometer dengan diameter 14 inc, terpasang lintas laut dan ditanam di dasar
laut. Selain itu, pembangunan infrastuktur ini juga tergolong lebih cepat dari
target yang telah direncanakan.
Keberhasilan PT KJG memasok gas bumi ke PLTGU Tambak Lorok,
Semarang secara tidak langsung telah menggantikan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Belum selesai sampai di situ, pasokan gas bumi dari PT KJG ini juga mampu
membuat PLN dapat lebih hemat dalam hal biaya operasional, tidak
tanggung-tangung PLN mampu menghemat hingga triliunan tiap tahunnya. Hal ini
pula yang menjadi pertimbangan industri-industri di Indonesia mulai memilih
menggunakan gas bumi. Apalagi jika dihitung dalam skala nasional, penyaluran
gas bumi PGN kepada pelanggannya mampu menghemat Rp88,3 triliun pertahun.
Setelah membaca berita terkait
penyaluran gas bumi ke PLTGU Tambak Lorong, Semarang, dalam tegukan kopi
berikutnya saya mencari berita terkait penyaluran gas bumi ini. Hasilnya saya
temukan, sebelum menyalurkan ke PLTGU Semarang, ternyata PGN sudah lebih dulu
memasok gas bumi untuk bahan bakar pabrik feronikel milik PT ANTAM Tbk di
Pomala, Sulawesi Tenggara. Tentunya PT ANTAM sudah lebih dulu mempertimbangkan
keuntungan yang didapat ketika menggunakan gas bumi PGN ini. Hasilnya dapat
dilihat, dalam berita yang dilansir dari detik.com,
Tedy Badrujaman selaku Direktur Utama ANTAM mengungkapkan bahwa penggunaan gas
bumi dapat lebih menurunkan biaya produksi feronikel, sehingga membuat ANTAM
menjadi lebih kompetitif dan
menghasilkan imbal yang lebih tinggi dari lini usaha nikel.
Setelah membaca dua berita
positif seputar gas bumi pagi ini, pikiran saya juga terbawa kepada hal yang
positif, sebab secara tidak langsung berita seputar gas bumi ini mengallihkan
perhatian dan pandangan saya bahwa terlalu banyak berita negatif justru semakin
menjual berita tersebut untuk dibaca orang. Padahal, berita-berita positif
seperti pengembangan gas bumi ini perlu lebih diekspos lebih banyak ke
masyarakat agar semakin banyak masyarakat yang mengatahui manfaat yang didapat
dengan menggunakan energi gas bumi.
Dalam tegukan terakhir saya sudahi
pula bacaan saya dan mulai menutup smartphone
kemudian mandi dan bersiap ke “kantor”, sebab jarum jam sebentar lagi
sebentar lagi berada di angka 10.
Tulisan ini disumbangkan
untuk jadi artikel situs Si-Nergi
Sumber:
http://finance.detik.com/energi/3056036/pgn-pasok-gas-bumi-ke-pabrik-feronikel-milik-antam
0 komentar:
Posting Komentar