Apa yang pertama kali
terlintas ketika mendengar kata Bandung? Saya yakin bahwa sebagian besar
jawabannya adalah Paris van Java atau nama-nama tempat wisata. Kalaupun ada
yang menjawab Ridwan Kamil, jawaban tersebut muncul hanya baru-baru ini saja,
tepatnya sejak Kang Emil (sapaan akrabnya) menjabat sebagai wali kota tersebut.
Saya juga memaklumi kalau jawaban sebagian besar berkaitan dengan tempat
wisata. Ya mau bagaimana lagi, daerah yang memiliki banyak tempat wisata banyak
dengan jarak yang cukup dekat, membuat banyak orang memilih berwisata di kota
yang masuk ke dalam Provinsi Jawa Barat.
Banyak hal menarik yang
memang seakan tak ada habisnya jika kita membicarakan Bandung, apalagi ketika
quote-quote Kang Emil sering muncul di beranda-beranda media sosial anak muda
yang rentan galau dan Baper. Hal ini pula yang membuat saya merasa bahwa
Bandung hanya itu-itu saja. Sebentar nduk,
bukan berarti saya tidak mengapresiasi kota yang satu ini, tapi ya boleh tho saya ingin tahu kondisi di Kota
Bandung itu seperti apa. Terlebih saat hari-hari biasa, sebab yang saya tahu dan
pernah saya rasakan ketika akhir pekan, Bandung macet. Hal ini tentu semakin mbikin saya penasaran dengan kondisi
jalanan terlebih angkutan di sana saat hari-hari biasa.
Berangkat dari keinganan
saya yang baru itulah, saya coba googling
tentang apa yang unik dari Bandung selain dengan yang sudah saya sebutkan sebelumnya.
Dalam sebuah pencarian, saya menemukan ada dua hal yang menurut saya menarik
dan mungkin belum banyak yang tahu. Dua hal menarik tersebut yang pertama
adalah tentang Pemerintah Kota Bandung yang bekerjasama dengan PT Perusahaan
Gas Negara Tbk (PGN) yang baru saja memperluas pemanfaatan gas bumi untuk
kendaraan bermotor di Bandung. Mbok ya,
ternyata Bandung sudah lama menggunakan gas bumi PGN. Sementara hal unik yang
kedua adalah tentang Gedung Braga yang sebentar lagi akan menjadi tempat nongkrong-nya anak-anak muda di Bandung,
ternyata gedung tersebut milik PGN.
Baiklah, pertama saya akan
membahas tentang Bandung yang memperluas pemanfaatan gas bumi untuk kendaraan
bermotor di Bandung. Berdasarkan hasil penulusan saya, PGN bekerjasama dengan
Pemkot Bandung mendorong angkutan kota, kendaraan dinas, hingga bus pelajar dan
kendaraan lainnya beralih dari Bahan Bakar Minyak (BBM) ke gas bumi yang lebih
ramah lingkungan serta efisien.
Salah satu bentuk dorongan
yang dilakukan PGN adalah dengan menyiapkan infrastruktur Bahan Bakar Gas, baik SPBG maupun MRU (Mobile Refueling Unit). Adapun untuk tahap awal, PGN akan
menyiapkan fasilitas MRU di Terminal Antapani, Bandung. Pemilihan MRU atau SPBG
berjalan ini menjadi solusi tercepat pembangunan infrastruktur gas bumi untuk sektor
transportasi.
Belum cukup sampai di situ,
PGN juga membagikan konventer kit secara gratis ke 20 angkot yang ada di
Bandung. Artinya, angkot di Bandung kini bisa merasakan manfaat menggunakan
BBG. Sama halnya dengan Kobagas yang ada di Jakarta.
Sementara hal menarik kedua,
yakni terkait Gedung Braga yang ada di Bandung, saya juga menjelaskannya di
sini. Sebelumnya saya ingin menginformasikan bahwa Gedung Braga yang terletak
di Jalan Braga Nomor 40, Kelurahan Braga, Bandung, merupakan gedung milik PGN.
Masih minimnya ruang untuk
menampilkan pengusaha kreatif di Kota Bandung membuat Pemkot Bandung mengajak
PGN bekerjasama untuk mengembangkan ekonomi kreatif di kota tersebut, salah
satunya dengan menjadikan Gedung Braga milik PGN sebagai Creative Space, di mana dalam pengelolaannya nanti PGN menyerahkan
kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bandung.
Bentuk kerjasama yang
dilakukan PGN dengan Pemkot Bandung dalam “menyulap” Gedung Braga ini tentunya
membuat ruang kreativitas untuk anak-anak muda di sana semakin bertambah.
Apalagi jika mengingat lokasi Gedung Braga yang berada di pusat kota, tentunya
dapat menjadi sentra wisata para wisatawan baik dalam maupun luar negeri. Belum
lagi rencana-rencana lain yang akan dilakukan pihak Pemkot Bandung sebagai
pengelola yang akan menggelar berbagai acara menarik sebagai ajang promosi meningkatkan kunjungan juga pembelian. Semua itu tentu tidak dapat berjalan
maksimal jika belum mendapat izin dari pemilik gedung tersebut, yang dalam hal
ini merupakan milik PT PGN. Adanya izin dari pihak PGN ini membuktikan bahwa
selain berkontribusi dalam penyaluran gas bumi di Kota Bandung, PGN juga turut
mendorong misi Pemkot Bandung dalam memajukan kegiatan ekonomi kreatif,
sehingga masyarakat yang memiliki semangat usaha memiliki wadah untuk
memamerkan karyanya. Sebab, Bandung tetaplah Bandung, kota dengan sejuta
kreativitas.
Tulisan ini disumbangkan
untuk jadi artikel situs Si-Nergi
Sumber:
http://bandung.merdeka.com/halo-bandung/gedung-pgn-di-jalan-braga-jadi-galeri-produk-kreatif-anak-bandung-160617c.html
0 komentar:
Posting Komentar