Besarnya potensi gas bumi
yang dimiliki Indonesia serta upaya yang sudah dilakukan oleh PT Perusahaan GasNegara Tbk (PGN) dalam mengembangkan potensi gas bumi tersebut bukan berarti
tidak memiliki kendala atau tantangan. Sedikitnya ada empat hal yang menjadi
tantangan dalam memanfaatkan potensi gas bumi di Indonesia yang melimpah ini.
Hal yang paling mendasar
dalam mengoptimalkan gas bumi ini adalah kendala di sektor infrastruktur. Apalagi melihat letak geografis Indonesia
yang merupakan negara kepulauan. Jika pembangunan infrastruktur tidak merata,
tentu menimbulkan masalah baru. Ketersedian infrastruktur dan permasalahan
mengenai pembangunan infrasturktur memang masih menjadi tantangan. Maka tidak
heran, hingga saat ini PGN sebagai perusahaan bentukan pemerintah terus
menggenjot pembangunan infrastruktur gas di Indonesia.
Tantangan kedua yang
dihadapi dalam mengembangkan gas bumi adalah infrastruktur penampung gas bumi.
Jika melihat karakteristik gas bumi membuat proses pemanfaatannya lebih
kompleks ketimbang minyak bumi. Hal tersebut dapat dilihat dari minyak bumi
yang berbentuk cair sehingga mudah untuk ditampung dan diangkut. Berbeda dengan
gas bumi yang notabene tidak bisa ditampung, sehingga begitu keluar dari dalam
bumi harus segera dimanfaatkan.
Adanya kendala kedua ini
menyebabkan pengembang lapangan gas baru dapat dilaksanakan setelah menunggu
kepastian pembeli. Belum lagi jika pembeli berlokasi jauh dari lapangan produksi
gas dan tidak memungkinkan dibangunan pipanisasi. Contohnya jika gas yang
ditemukan terletak di Papua, sedangkan pembeli berlokasi di Sumatera atau Jawa.
Perlu infrasruktur untuk mengubah gas itu menjadi cair agar bisa diangkut.
Jika hal tersebut sudah
terjadi, maka alternatifnya adalah membangun fasilitas gas alam cair atau LNG (Liquefied Natural Gas). Melalui
teknologi ini, gas terlebih dahulu dicairkan menjadi LNG, baru kemudian
diangkut menggunakan kapal khusus pengangkut LNG. Saat sampai di daerah tujuan,
gas cair kembali diubah menjadi gas sebelum dimanfaatkan oleh pengguna akhir.
Upaya ini pun sebetulnya sudah dilakukan, di mana saat ini PGN memiliki fasilitas Floating
Storage and Regasification Unit (FSRU) Lampung.
FSRU ini merupakan sebuah
terminal terapung yang di dalamnya dilengkapi dengan fasilitas untuk menampung
LNG dan fasilitas untuk mengubah LNG menjadi gas (regasifikasi). Adapun untuk
FSRU Lampung terletak di lepas pantai yang berjarak sekitar 21 Km dari Labuhan
Maringgai, Lampung. FSRU Lampung ini memiliki kapasitas penampung LNG 170.000 meter
kubik dan kemampuan regasifikasi 240 MMSCFD (juta kaki kubik perhari). Bahkan, sejak April hingga akhir tahun 2016 ini,
FSRU Lampung secara bertahap menerima kargo gas alam cair atau Liquefied
Natural Gas (LNG) sebanyak 8 kargo atau 1,1 juta meter kubik dari kilang LNG
Tangguh, Papua. Adanya FSRU Lampung ini sedikitnya menjadi jawaban PGN dalam
menghadapi tantangan terkait jarak lokasi antara pengembang lapangan gas dengan
pembeli.
Tantangan
ketiga yang dihadapi PGN dalam mengoptimalkan gas bumi adalah perlunya
teknologi yang canggih untuk mengeksplorasi dan memproduksi gas bumi. Hal ini
dengan melihat beberapa temuan cadangan gas baru yang umumnya berada di wilayah
timur di Indonesia, seperti Blok Masela di Laut Arafura, Blok Muara Bakau, dan
Proyek Indonesia Deep Water Development (IDD)
di Makassar. Tentunya kegiatan eksplorasi dan produksi gas di wilayah tersebut
lebih sulit, sehingga perlu teknologi yang lebih canggih.
Perlunya
PGN menghadirkan teknologi canggih dalam mengeksplorasi gas bumi juga memberikan
konsekuensi. Sebab, pengembangan gas membutuhkan investasi yang sangat besar,
sehingga investor akan sangat berhati-hati dalam mengalkulasi. Artinya, aspek
keekonomian pengembangan lapangan pun menjadi perhatian ketika memanfaatkan
gas, terutama saat penentuan harga.
Dalam
mengoptimalkan potensi gas bumi di Indonesia, PGN tentu menyadari berbagai
tantangan tersebut. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya masyarakat
Indonesia, muali dari rumah tangga, hotel, pesantren hingga industri yang
memanfaatkan gas bumi PGN. Kita semua tentu berharap akan semakin banyak
masyarakat yang mendapat berkah dari potensi gas bumi yang melimpah ini.
Tulisan ini disumbangkan
untuk jadi artikel situs Si-Nergi
Sumber:
0 komentar:
Posting Komentar