Minggu terakhir Ramadan ini rasanya terlalu banyak
hal yang ingin saya ceritakan, tapi ya itulah saya semakin banyak isu malah
semakin bingung untuk ditulis. Apalagi puasa tahun ini kita dibarengi dengan
dua hajatan sepakbola besar di dua benua yang saat ini menjadi kiblat sepakbola
dunia. Ya, EURO 2016 di Prancis dan Copa America Centenario 2016 di Amerika
Serikat. Tahan dulu, saya di sini tidak akan membahas Inggris yang baru saja
mengumumkan Brexit (Benar-benar exit). Saya katakan begitu, lah wong setelah mengumumkan keluar dari
Uni Eropa, selang sehari Inggris juga exit dari EURO 2016. Ini membuktikan
bahwa Inggris konsisten dalam mengambil sikap.
Saya juga tidak mau membahas tentang Argentina yang
sudah empat kali di PHP-in di final setelah kemarin kembali gagal menjadi juara
karena kalah adu tos-tosan sama Chile. Apalagi, setelah gagal juara, si Anak Emas
alias Lionel Messi langsung mengumumkan untuk pensiun. Belum lagi isu sepakbola
di negeri kita sendiri yang baru-baru ini kembali ramai akibat ulah brutal suporter
salah satu klub. Rasanya, membahas sepakbola saat ini lebih seru ketimbang
membahas kapan buka puasa bersama yang sekedar wacana, namun akhirnya batal.
Untung saja, Bukber bukan termasuk bagian ibadah di
bulan Ramadan. Seandainya Bukber pahalanya setara dengan mengerjakan salat
taraweh, saya yakin tempat makan bakal lebih ramai ketimbang masjid-masjid atau
musola. Lah wong, di musola tempat
saya saja shaf jamaahnya semakin mengalami kemajuan. Apalagi di bulan puasa kita
juga diwajibkan membayar zakat. Seharusnya, kewajiban membayar zakatlah yang
kita tekankan di bulan Ramadan, bukan memperbanyak acara Bukber.
Melalui zakatlah kita bisa membantu kepada sesama
yaang membutuhkan bantuan dan pertolongan. Maka tidak heran jika Islam sendiri memberikan
perhatian besar dan memberikan kedudukan tinggi pada ibadah zakat. Hal ini pula
yang membuat PT Perusahaan Gas Negara (PGN) Tbk merasa terpanggil dengan
memberikan bantuan berupa mobil sehat PGN. Melalui mobil sehat ini, PGN
menggandeng Rumah Zakat memberikan layanan pengobatan kepada masyarakat di
Gresik.
Pengobatan yang dilakukan di Balai Desa Karang
Kering, Kecamatan Kebomas ini tentunya disambut penuh suka cita. Bahkan, dari
data yang saya lansir di laman resmi Rumah Zakat, tercatat lebih dari 400
peserta yang mengikuti pengobatan tersebut, termasuk di dalamnya 52 Balita dan
30 ibu hamil.
Adanya kegiatan pengobatan yang dilakukan PT PGN
dengan menggandeng Rumah Zakat ini menunjukkan bahwa selain mensejahterahkan rakyat
dengan aliran gas buminya, kepedulian PGN juga dibuktikan dengan menggelar aksi
sosial. Kalau PGN saja memanfaatkan perintah zakat untuk melakukan hal-hal yang
positif, masa kita masih saja sibuk menunggu ajakan buka puasa bersama yang
sampai lebaran datang hanya menjadi wacana.
Sumber:
Tulisan ini disumbangkan untuk jadi artikel situs
Si-Nergi
0 komentar:
Posting Komentar